Minggu, 05 Mei 2019

ERROR DETECTION & COMPRESSION



Pengertian Error Detection

Error detection adalah suatu kegiatan untuk memastikam bahwa data yang diterima sama dengan data yang dikirim.

Contoh Error Detection 

1. Parity Check -> Menambahkan sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah bit, sehingga jumlah bit bernilai 1 selalu genap/ganjil. Parity bit dapat mendeteksi kesalahan 1 bit atau Kesalahan  bit dalam jumlah ganjil, namun tidak dapat mendeteksi  kesalahan  dalam jumlah genap

2. CRC “Cyclic redundancy check” -> Method yang umum digunakan untuk mendeteksi error . CRC beroperasi pada sebuah frame/block. Setiap block berukuran m bit yang akan dikirim akan dihitung CRC checksumnya (berukuran r bit), kemudian dikirim bersama2 dengan frame (dengan ukuran m+r bit).

Tujuan utama dari teknik error deteksi dan koreksi ini adalah untuk memperbaiki performa system transmisi data digital. 

1. CHECK SUM

Checksum adalah skema kesalahan-deteksi sederhana di mana setiap pesan yang dikirim yang menghasilkan nilai numeric berdasarkan byte dalam pesan. 

2. CHECK DIGIT
Check digit adalah satu digit angka yang digunakan untuk mengecek apakan satu kode (atau nomor seri) yang diinputkan sudah benar.

PENGERTIAN COMPRESSION
Adalah sebuah cara dalam ilmu komputer untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga lebih efisien dalam menyimpannya atau mempersingkat waktu pertukaran data tersebut. 

Tujuan Compression : untuk memapraskan text/string

Cara kerja Compression : memanfaatkan karakter yang muncul berulang-ulang

1. Metode Hufftman Tree adalah algoritma pemampatan citra yang menggunakan pendekatan statistic.
Adapun contoh proses encode algoritma ini adalah sebagai berikut:
Kode ASCII string “ABBABABACAACDDD
1.    Hitung jumlah kemunculan setiap karakter.

2.    Urutkan nilai-nilai grayscale berdasarkan frekuensi kemunculannya.

3.    Gabungkan dua buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

4.    Ulangi langkah (3) sampai membentuk sebuah pohon biner.

5.    Berikan label pada pohon biner tersebut dengan cara sisi kiri pohon diberi label 0 dan sisi kanan pohon diberi label 1.

6.    Telusuri pohon biner dari akar ke daun. Barisan label-label sisi dari akar ke daun adalah kode Huffman.
A = 1               (1 bit)
B = 01             (2 bit)
C = 001          (3 bit)
D = 000          (3 bit)
Jadi untuk Kode ASCII string “ABBABABACAACDDD” menjadi10101101101100111001000000000
Rasio sebelum pemampatan = 15 x 8 bit = 120 bit
Rasio setelah pemampatan = (6 x 1 bit) + (4 x 2 bit) + (2 x 3 bit) + (3 x 3 bit) = 29 bit
Jadi persentase rasionya adalah 100% - (29/120 x 100%) = 82,5%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KRIPTOGRAFI

Pengertian Kriptografi Secara etimologi kata kriptografi ( Cryptography ) berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang artinya yang te...